Jumat, 26 Februari 2010

Nilai UN Jeblok Kepsek Akan Dievaluasi

Disdik Tingkatkan UN
 Reporter : Arment
SIJORI MANDIRI--Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam optimis hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2010 ini akan lebih bagus dari hasil  UN tahun 2009 sebelumnya. Hal ini dikarenakan pola pemantapan dilakukan pihak sekolah cukup bagus. Namun  apabila nanti hasil UN malah sebaliknya kurang memuaskan atau ada penurunan dari UN 2009 lalu, maka Disdik akan segera mengevaluasi pihak sekolah bersangkutan.

"Ya kalau nanti hasil UN 2010 ini kurang memuaskan atau malah sebaliknya ada penurunan, maka kita akan melakukan evaluasi terhadap sekolah. Karena Kepala Sekolah kurang serius menggenjot persiaoan UN ini," ujar Kepala Disdik Kota batam, Drs H Muslim Bidin usai menghadiri  ulang tahun Yayasan Keluarga Batam ke-31 beberapa hari lalu.

Muslim juga menyarankan agar kepsek yang tidak mampu menjalankan fungsinya, untuk mundur dari pada nantinya mempola manajemen sekolah kurang bagus. Maka dari itu, ia telah menyiapkan tim evaluasi yang bertugas menilai kepsek yang hasil UN-nya kurang memuaskan, karena Disdik sendiri telah banyak upaya memberikan pelatihan dalam mempersiapkan UN. Bahkan tiap sekolah akan menggelar try out sebanyak 5 kali.

"Karena melihat persiapan UN cukup matang, maka kita telah mentargetkan UN 2010 mendatang bisa mencapai kelulusan 85-90 persen. Apalagi sistem UN untuk tahun 2010 ini agak longgar dua kali digelar peluang lulus itu cukup besar, yakni UN utama dan UN ulangan bagi siswa yang tidak lulus UN pada salah satu mata pelajaran saja," jelas Muslim.   

Terkait pelaksanaan UN, kata Muslim, masih mengacu pada pola lama masih mengakomodir soal-soal dari derah 25 persen hasil dari rumusakan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) sekitar 25 persenan. Selebihnya Departemen Pendidikan Nasional dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang membuat.

Berusaha Sebaik Mungkin

Sementara Kepala Sekolah SMPN 12 Batam, Drs. Guswandinata, menyatakan untuk persiapan UN ini pihaknya bersama para guru berusaha sebaik mungkin, salah satunya dengan pemantapan sore hari selama 1 jam dan melakukan try out sesering mungkin. Bahkan tiap anak didik telah diklasifikasikan sesuai dengan kemampuan anak. Hal ini ia lakukan agar lebih efektif dalam pemantapan.

"Try out malah akan kita gelar lagi pada tanggal 19 sampai 21 Januari mendatang, bahkan soal try out kita buat sama dengan UN biar si anak terbiasa. Dari try out ini kita targetkan anak didik bisa memperoleh nilai rata-rata 7 keatas, baru merasa puas anak didik siap menghadapi UN ini," kata .Guswandinata.

Sejujurnya Guswandinata sendiri tidak setuju dengan kebijakan UN dijadikan tolak ukur penentu kelulusan siswa. Seharusnya kata dia, kelulusan itu bisa mengakomodir faktor lainnya menyangkut prestasi siswa yang diperoleh selama tiga tahun di sekolah.

"Seharusnya sekolah dilibatkan dalam penentu kelulusan ini, minimal diberi porsi 25 persen untu menentukan kelulusan siswa ini. Karena yang lebih tahu anak itu berprestasi atau tidaknya adalah sekolah itu sendiri, bukan pusat," kata pria yang saat ini tergabung dalam Tim Pengembang Provinsi Kepri ini.

Apalagi kata Guswandinata bila mengacu pada PP no 19 tahun 2005 pada pasal 72 ayat 2, menyebutkan siswa dianggap layak lulus itu, apabila bila tuntas belajar, nilai minimal 75 memuat ahlak mulia, nilai UN dan UAS, dan pengembangan diri.

Sementara sejauh ini, Guswandinata menilai, bila soal-soal UN selalu disamaratakan antara sekolah perkotaan dengan sekolah di pulau yang diketahui  minim akan fasilitas sarana penunjang pendidikannya. Namun ia heran, justru sekolah di pulau lah bisa lulus 100 persen, bila dibanding sekolah di perkotaan masih banyak siswanya tidak lulus UN. Hal ini lah kata Guswandinata lagi, yang perlu disikapi kemurnian dari hasil UN itu sendiri.  

Setuju Kepsek Dievaluasi

Komite Sekolah SMKN 2 Batam, Lailan SE, sangat mendukung upaya Disdik Kota Batam akan mengevaluasi Kepsek yang UN-nya nanti jeblok itu. Karena ia menilai, Disdik setiap pelaksanaan UN selalu  memfokuskan memyiapkan pelaksanaan UN yang akan dilaksanakan Maret 2010 mendatang. Apalagi Disdik juga punya terus menerus memantau dan melakukan rapat evalauasi agar pelaksanaan pra-UN dan UN dapat berjalan dengan baik dan para siswa dapat lulus 100 persen.

Dengan langkah Disdik seperti itu, Lailan optimis, siswa-siswi yang akan mengikuti UN Maret 2010 nanti tetap terhadap persiapan dan UN nanti. Begitu pula upaya sekolah, ia  merasa salut dengan tetap melakukan pengayaan mempelajari kembali soal-soal yang telah diberikan untuk ujian-ujian dan pra-UN. Bahkan para siswa yang akan mengikuti UN dipersipakan dengan berbagai macam pola belajar, baik pengajaran, dan mempelajari soal-soal yang telah diberikan. (arment)

Komentar

Kerjasa Primagama
Hasil try out saat penempatan untuk pemantapan MTK masih jeblok, tapi setelah try out yang kedua ada peningkatan karena kita gesa dengan pelatihan dan memotivasi belajar anak didik. Apalagi pemantapan di SMK MHS ini, kerjasama dengan Primagama kami yakin hasilnya akan lebih baik. Makanya kita taergetkan siswa bisa lulus minimal 80 persen, tapi keinginan kita lulus semua.




 







Jaren Hiskia Pinem
Guru MTK SMK MHS Batam
   

Tergantung Motivasi Anak
Berhasil tidaknya dalam pemantapan ini, tergantung dari motivasi belajar anak, karena kita sebagai guru telah memberikan yang terbaik sebisa kita dalam pemantapan ini. Disamping itu juga orang tua perlu juga mengawasi di rumah dan membatasi bermain anak, karena guru hanya sebatas lingkungan sekolah saja. Tapi sejauh ini siswa kelas III SMPN 12, motivasi belajarnya cukup meningkat.









 



Titin Ari Frianti
Guru MTK SMPN 12 Batam

   

Fisika Masih Lemah
Sejauh ini hasil aku masih lemah pelajaran Fisika, karena susah banyak rumus yang tidak dimengerti. Makanya belajar lebih aku insentifkan lagi. Begitu juga saat try out, MTK jatuh karena soal tidak sesuai dengan waktu yang disediakan. Meski demikian akau tetap berusaha yang terbaik agar nilai nanti memuaskan.







 




M Fadil Fahleva
Siswa SMPN 12 Batam


Bahasa Inggris Susah
Kalau pelajaran lain sudah lumayan bagus, tapi bahasa Inggris ini masih lemah susah sekali mempelajarinya. Makanya sejak kelas III ini aku belajar lebih digiatkan lagi dan banyak bertanya. Tapi kalau boleh meminta, guru juga harus lebih pres cara mengajar agar tidak stres dan tak membosankan biar pelajaran mudah dicerna.    

 



 





Rekiko R Putri
Siswi SMPN 12 Batam  
   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar