Jumat, 26 Februari 2010

SMK Al Jabar Paling Siap hadapi Uji Kompetensi

Reporter : Arment

SIJORI MANDIRI----Meski sarana dan prasarana penunjang praktek masih terbatas, namun persiapan dalam menghadapi uji kompetensi para siswa SMK Al Jabar paling siap. Hal ini terbukti dari msing-masing jurusan saat diwawancarai Tim Fokus Pendidikan Sijori Mandiri, rata-rata menyatakan siap menghadapinya. Hanya saja untuk ujian nasional (UN), para siswa kelihatannya masih terus mengesanya dengan pendalaman materi yang di Un-kan, seperti matematika, bahasa  Indonesia dan bahasa Inggris.  

Seperti pengakuan dari Muhammad Fajri siswa kelas III jurusan Electronika, kalau ia sejak semester awal sudah merasa siap mengikuti ujian kompetensi ini, karena bahan praktek yang diujikan telah ia kuasai dengan benar. Hal ini tiada lain, karena saat prakin, ditempatkan pada bidang yang sesuai dengan jurusannya. "Seperti pelajaran esiloskop, reparation, dan materi lainnya telah saya kuasai saat prakin, karena pelajaran yang diterapkan oleh guru di SMK Al Jabar sangat pas sekali dengan ditempat prakin saya itu. Malah saya merasa siap dan pede tuh, bersaing dibursa tenaga kerja nanti. Apalagi tempat saya prakin telah menawarkan pekerjaan setelah lulus nanti," ujar Fajri.

Bukan hanya Fajri saja, seperti Aldi Irwandi siswa kelas III jurusan Mesin Produksi SMK Al Jabar, mengaku siap menghadapi uji konpetensi ini, karena semua teori yang dipelajari seperti mesin bubut, las, capling dan lainnya telah ia kusai dengan baik. Aldi juga sama ditawari perusahaan untuk bekerja di tempat prakinnya itu selepas lulus nanti.
"Sesuai bidang saya jurusan mesin produksi, kayanya sudah dipahami semuanya karen diperdalam saat prakin tadi. Ini berkat sekolah yang menempatkan saya untuk prakin sangat cocok dengan jurusan saya ini," kata Aldi dengan bangga. Meski demikian, baik Aldi maupun Fajri, tetap harus berjuang saat uji kompetensi dan UN nanti, karena faktor grogi dan lainnya bisa saja mempengaruhi meski dirinya merasa percaya diri menghadapinya.

Siasati Keterbatasan

Sementara menurut Kepala Sekolah SMK Al Jabar, Drs Refio, meski keterbatasan sarana yang dimiliki sekolahnya untuk praktek siswa, tapi ia bisa menyiasatinya dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan dan sekolah negeri (SMKN 1-red) dalam memanfaatkan fasilitas praktek yang dibutuhkan siswanya itu. Bahkan guru SMKN 1 sendiri diminta untuk mengajar di sekolahnya minimal 1 kali dalam seminggu.

Hal ini dalam ia lakukan dalam upaya menstandarkan pelajaran di SMK Al Jabar dengan SMKN 1 Batam. "Kita memang mengharapkan bantuan pemerintah untuk melengkapi sarana ini, karena pemerintah sendiri sudah tahu apa saja yang kita butuhkan itu. Hanya saja sejauh ini belum ada bantuan yang kita terima," jelas Rafio.

Meski demikian, Refio merasa optimis, kalau SMK Al Jabar bisa lebih maju lagi dan standar dengan SMK yang telah memadai. Bahkan tahun ajaran mendatang, Refio berencana akan membuka jurusan Informatika Komputer, karena ia merasa mampu menciptakan SDM yang unggul dengan kemampuan guru didik dan sarana yang ia miliki itu. 
"SMK kita sekarang telah ditunjuk menjadi SMK Aliansi dan menjadi SMK Model. Karena melihat prestasi yang kita tunjukan dari tahun ketahun terus meningkat. Makanya pada 2010 ini, kita akan mengadakan pelatihan SDM guru yang menguasai ilmu dan teknologi, serta paham betul mengatur manajemen sekolah," katany.

Walaupun SMK Al Jabar masih keterbatasan sarana, tapi sejauh ini telah memberikan beasiswa belajar bagi siswa kurang mampu dengan menglang bantuan dari donator, seperti bantuan beasiswa dari Yayasan Mesjid Raya, Poltek Batam, dan beasiswa dari dana BKM. (arment)                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar