Rabu, 24 Februari 2010

Try Out UN

Hari Pertama Try Out Kedua Digelar Berjalan lancar
 Soal Lebih Mudah Sesuai SKL

Para peserta Ujian Nasional (UN) Kelas 3 sekolah lanjutan tingkat SMP, SMA/SMK, Senin (22/2), mengikuti try out kedua secara serentak di masing-masing sekolah. Misi diadakannya try out kedua ini sebagai parameter untuk mengukur kesiapan siswa menghadapi UN yang sesungguhnya. Karena pada try out pertama, hasil perolehan nilai peserta UN sangat memprihatinkan alias jeblok, karena bentuk yang diberikan tingkat kesulitannya cukup tinggi dan sebagaian tidak mengacu ke standar kompetisi kelulusan (SKL) .

Berbeda pada try out kedua kali ini, meskibelum terlihat hasilnya. Namun dari pengakuaan beberapa siswa, soal yang dikerjakan seperti bahasa Indonesia cukup mudah dan sangat mendekati SKL sesuai yang diajarkan dalam pemantapan di sekolahnya. Tidak sedikit para peserta try out mersa puas dengan soal yang dikerjakan, malah diantara mereka lebih cepat mengerjakan soal-soal dari waktu yang disedikan pihak sekolah. Seperti pengakuan dari Nurfitri Aprilia dan Riky Sepriady, siswa SMKN 2 Batam, keduanya mengaku tak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia yang berjumlah 50 soal itu. Malah kata Nurfitri, dirinya merasa yakin bisa mengerjakan soal dengan benar sebanyak 40 soal. "Saya yakin 40 soal bisa dijawab dengan benar, namun sisanya 10 soal lagi masih ragu-ragu," ujarnya usai try out pelajaran bahasa Indonesia di sekolahnya, Senin (22/2).

Menurut Nurfitri, soal dalam try out hampir semuanya diajarkan dalam pemantapan di sekolah. Hanya saja kata dia, mengerjakan soal bahasa Indonesia ini harus lebih teliti karena banyak yang menjebak hampir semua jawaban benar. Meski Nurfitri mengaku ketika try out pertama mendapat nilai 62, namun ia belum merasa puas, bila perlu katanya pada try out kedua ini harus lebih besar lagi. "Walau try out kedua ini bukan penentu UN, tapi pingin dong nilainya lebih baik lagi dari try out pertama. Dengan demikian, berarti kita telah siap menghadapi UN ini," katanya.

Pengakuan yang sama juga dilontarkan siswa SMPN 29 Batam, Ifati Berkat Eka Prasetya, kalau try out kedua ini soal-soal lebih mudah dan sesuai dengan yang diajarkan sekolah. Hanya saja ada beberapa soal yang membingungkan karena terlalau panjang dan jawabannya hampir benar semuanya. Namun demikian Ifati merasa dirinya mampuh menyelesaikan soal-soal ini dengan baik dan benar.


Baik try out pertama maupun kedua yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Ini merupakan kerjasama Badan Standarisasi Nasional Pusat (BSNP) selaku pembuat soal. Hal ini dilakukan dalam upaya melihat kesiapan siswa dalam mengahadapi UN, serta membiasakan siswa mengisi lembar jawaban komputer (LKJ) dan menjawab soal-soal yang di UN-kan. Meski ini merupakan try out, Disdik Kota Batam, telah menurunkan Tim Pengawasan try out untuk memantau langsung jalannya try out ini. Karena ia ingin try out benar-benar serius dilakukan pihak sekolah, agar hasilnya lebih maksimal ketika manghadapi UN yang sebenarnya.

Menurut Kepala Disdik Kota Batam, Drs H Muslim Bidin, meskipun pelaksanaan ujian diserahkan sepenuhnya kepada Disdik kota Batam, tapi master soal try out tetap dari dibuat oleh Disdik Provinsi.Sedangkan untuk penggandaan soal-soal ujian tersebut dilakukan oleh pihak sekolah masing-masing.

Lebih lanjut Muslim menjelaskan, dengan digelarnya kegiatan uji coba UN (try out-red) ini, setidaknya dapat melatih para siswa, karena soal-soal yang diberikan telah disesuikan dan berdasarkan Standar UN. Dari uji coba tersebut dapat diketahui sejauh mana kemampuan anak dalam menghadapi UN, untuk itu pihak Disdik memberikan kewenngan kepada pihak sekolah untuk memberikan langsung penilaian kepada siswa. Hal tersebut dilakukan untuk menginstrospeksi diri dan mendapat bayangan kesiapan anak untuk UN nanti.


Diakui Muslim, soal try out kedua ini memang lebih mudah dari try out pertama. Tingkat kesulitan soal, kata dia, hanya 20 persen saja dan ini upaya Disdik dalam membiasakan siswa agar terbiasa mengerjakan soal pada tingkat kesulitan. Disamping itu juga sebagai bahan bahasan bagi para pendidik untuk membahas soal-soal dengan siswanya pada pelajaran yang lebih sulit lagi. "Hasil try out ini akan kita evaluasi bersama-sama dengan Disdik Provinsi, nah bila nanti hasilnya tidak ada perubahan dari try out pertama, maka akan kita lakukan pembinaan dan mengambil langkah-langkah tepat menyaiasati UN dengan baik," jelasnya.


Begitu pula kata Muslim bagi siswa yang memperoleh nilai dibawah ketentuan yang telah ditetapkan, dengan adanya tenggang waktu setengah bulan lagi. siswa tersebut dapat dilatih khusus agar benar-benar siap mengikuti UN ini. "Materi soal try out kedua yang diberikan kepada siswa malah lebih mudah tingkat kesulitannya menurun 20 persen. Makanya bila memang siswa masih belum juga ada peningkatan, harus segera kita ambil strategi baru," jelas Muslim lagi.

Pantauan Sijori Mandiri, penyelenggaraan try out dilakukan di SMKN 2 Batam terbagi 9 ruangan kelas. Para siswa terlihat serius mengerjakan soal-soal yang diberikan para pengawasa, sebanyak 168 siswa menjadi peserta Un tahun ini yang terdiri dari siswa jurusan UJP, Perhotelan, dan Akutansi. Kepala Sekolah SMKN 2 Batam, Syahrial SPd, menyatakan bila try out kedua ini soal lebih baik lagi mengacu pada SKL sesuai dengan kisi-kisi UN. Hal ini terlihat ketika siswa mengerjakan soal semuanya bisa diselesaikan dengan baik, bahkan banyak siswa yang cepat keluar meski waktu banyak tersisa.

Diharapkan Syahrial, perolehan nilai try out kedua kali ini ada peningkatan dari try out pertama. "Kita harapkan bisa mencapai 60 persen hasil try out ini, karena melihat dari soal yang mudah serta kesiapan siswa mengerjakan soal. Hal ini dikarenakan guru yang memberikan pemantapan cukup luar biasa, selain di kelas bahkan di luar sekolah seperti dirumah mereka bersedia memberikan materi pada anak didinya," jelas Syahrial penuh optimis. Seraya Syarial mengatakan untuk Un tahun ini pihaknya telah mentargetkan siswanya bisa lulus 95 persen. Hal ini diyakini Syahrial bisa tercapai, karena dari pengalaman UN tahun lalu telah melebihi yang ditargetkan menjadi 98 persen dari target semula 90 persen.

Dalam kesempatan ini Syahrial juga menghimbau, agar para siswa untuk tidak takut menghadapi UN. Was-was kata Syahrial, boleh-boleh saja, asalkan jangan sampai ketakutan dan merasa tertekan menghadapi UN. Justru hal demikian membuat kemampuan diri akan menurun.

Salah seorang guru bahasa Indonesia SMPN 6 Batam, Herlina SPd, usai mengawas try out menyatakan, pelaksanaan try out diberikan kepada siswa dinilanya cukup bagus. Karena ia menganggap semakin banyak siswa mengikuti try out ini, maka semakin lebih mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa terhadap mata pelajaran yang diujikan. Meski diakui dia try out soal yang dibuat Disdik Provinsi lebih sulit dibandingkan soal try out dari pihak sekolah maupun tempat bimbingan belajar. Namun hal tersebut kata Herlina, dalam upaya membiasakan siswa mengerjakan soal-soal yang sulit ketika UN nanti. "Tak masalah soal try out sulit, justru kita mendapat gambaran dan pelajaran untuk membiasakan siswa mengerjakan soal yang sulit," kata Herlina menandaskan. (arment)

1 komentar: