Rabu, 24 Februari 2010

SMKN 2 Batam Bekali Sertifikat TOEIC

SMKN 2 Batam Bekali Sertifikat TOEIC


Tuntutan dunia pendidikan sepertinya semakin berat setiap tahun. Bahkan ditargetkan tahun 2010 ini, khususnya bagi lulusan SMK harus memiliki TOEIC (Test of English for International Communication) dengan nilai minimal 400. TOEIC ini merupakan syarat lulusan SMK, agar bisa memahami bahasa Inggeris dengan baik. Maka dengan TOEIC ini, suatu pilihan perusahaan nanti untuk menguji kecakapan bahasa Inggris bagi para lulusan SMK yang dibekali melalui sertifikat oleh pihak sekolah.

"Pandai tidaknya lulusan SMK ini dalam pemahaman bahasa Inggris akan tergambar dalam sertifikat TOEIC ini. Karena mulai tahun 2010 ini Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan (DikMenJur) membuat kebijakan bagi siswa SMK Negeri yang duduk di kelas 3 harus mengikuti test TOEIC sebagai bekal mereka untuk masuk ke dunia kerja. Begitu pula standar yang ditetapkan memang tidak terlalu tinggi, skor minimal adalah 400," ujar guru Bahasa Inggeris kelas III, SMKN 2 Batam, Devi Yanti SPd, usai menyelenggarakan tes TOEIC bagi siswa kelas III.

Dijelaskan Devi, soal yang diberikan untuk tes TOEIC ini sebanyak 200 soal pilihan ganda dibuat berdasarkan standar acuan Bisnis Pariwisata (Bispar) bagi siswa SMK. Ke 200 soal tersebut berdurasi dua jam, diantaranya listening (mendengarkan) pertanyaan 100 soal yang diatur melalui audio-cassette dan reading (membaca) menjawab 100 lagi. Untuk pertanyaan listening maupun reading dilakukan secara terpisah dalam suatu skala dari 5 sampai 495 poin-poin. Sedangkan total score diberikan antara 10 dan 990 poin-poin.

"Dengan adanya istem pembelajaran TOEIC di SMK ini, maka lulusan SMK akan memiliki kualitas yang standart untuk memasuki dunia kerja. Jadi bukan hanya dalam lingkungan nasional tetapi juga di lingkungan Intenasional," ujar Devi.

Dinilainya, kebijakan ini sangat baik bisa melihat kemampuan bahasa Inggris siswa terutama dalam listening. Namun untuk siswa kelas I dan Kelas II juga diterapkan hal yang sama, hanya saja masih dalam tahapan elementri. Berbeda untuk kelas III sudah mengarah ketingkat advance. Makanya perkelas kita telah dipasilitasi satu tipe, sekarang malah masing-masing kelas telahmemiliki tipe.

Mutu Guru Lebih Ditingkatkan

Sementara menurut Kepala Sekolah SMPN 34 Batam yang juga pernah menjadi Waka Kurikulum RSBI di SMPN 6 Batam, Drs Herizon, agar mutu TOEIC lebih bagus, maka mutu gurunya yang lebih dulu ditingkatkan. Karena kata dia, bagaimana bisa meningkatkan mutu TOEIC siswa bila mutu gurunya sendiri masih minim. Disarankan Herizon, sebaiknya gurunya yang mengajar bahasa Inggeris juga harus memiliki skor TOEIC minimal 700 bila anak didik diharuskan TOEIC 400.

Maka dari itu kata Herizon, untuk mengetahui kemampuan guru ini, terlebih dahulu dilakukan tes kemampuan TOEIC yang kisaran skornya antara 10 sampai 990, dengan 200 soal yang diberikan. Tes terhadap guru bahasa Inggeris ini, Sifatnya hanya melihat seberapa besar kemampuan guru memahami bahasa Inggeris ini. Karena inilah kata dia, yang menjadikan acuan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu guru bahasa Inggeris dalam mengajar siswanya.


"TOEFL atau International English Language Testing System (IELTS) ini merupakan patokan yang banyak dipakai untuk menguji kemampuan bahasa Inggris seseorang. Sesaui namanya Test of English for International Communication, berarti kemampuan bahasa Inggerisnya sudah teruji. Terlebih lagi bagi guru yang mengajar di RSBI/SBI wajib hukumnya melakukan guru memiliki TOEIC minimal 700 itu," kata Herizon menandaskan. (sm/aa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar