Jumat, 19 Maret 2010

Nilai Try Out Semakin Membaik, Tinggal Mental Siswa Ditingkatkan

Disdik Pastikan Siap Gelar UN dan UASBN 2010

Laporan  : Arment
 

Hasil nilai try out terakhir yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) menunjukan ada peningkatan. Membuat Disdik Kota Batam optimis, sehingga memastikan diri siap menggelar ujian nasional (UN) dan Ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) 2010 yang mulai dihelat pada 22 Maret bulan ini untuk tingkat SMA/MA/SMK. Sedangkan jadual pelaksanaan UASBN bagi SD/MI/SDLB/Sederajat akan digelar pada 4 Mei 2010 medatang.

Begitu juga dengan sekolah dan Siswa yang akan mengikuti UN dan UASBN 2010 ini, pada umumnya menyatakan kesiapannya diri meski pelaksanaan UN dipercepat dari sebelumnya bulan April menjadi Maret ini. Karena para siswa telah mempersiapkan dengan pemantapan dan berulang kali melakukan try out, baik itu dari pihak sekolah, Disdik maupun lembaga pendidikan lainnya.

Melihat dari kesiapan sekolah maupun siswa ini, Disdik juga merasa yakin target kelulusan UN bagi siswa SLTP dan SLTA mencapai 90 persen itu bisa tercapai. Begitu pula untuk siswa SD/MI, malah ia mentargetkan lebih tinggi lagi bisa mencapai 95 persenan.    

Kepala Disdik Kota Batam, Drs H Muslim Bidin, menyatakan bila sejauh ini melihat dari persiapan dilakukan siswa dan sekolah cukup maksimal telah siap menghadapi UN maupun UASBN. Hanya saja yang sekarang perlu digesa lagi adalah persiapan mentalitas dan motivasi siswa agar bersemangat menghadapi UN ini. Karena kata dia, bila mental tidak siap sepandai apapun siswa menguasai materi UN, hasilnya tidak akan maksimal yang diharapkan.

"Pokoknya kita telah meminta untuk semua jenjang sekolah agar meningkatkan mentalitas siswa, dan tugas para guru untuk memotivasi anak didiknya biar terpacu terus untuk memberikan hasil terbaik dalam UN nanti. Karena bila melihat persiapan pemberian materi sudah maksimal benar," ujar Muslim menjawab Sijori Mandiri, Senin (8/3).

Menurut Muslim , kesiapan sekolah dan siswa dalam menghadapi UN ini, terlihat dari hasil try out ada peningkatan dari try out pertama hingga terakhir semakin membaik. hanya saja untuk sekolah hinterland, hasil try out ini belum mengembirakan. Hal ini ia maklumi, karena daya serap siswa di hinterland dan mainland berbeda, meski dirinya telah menempatkan guru yang berkualitas.

"Untuk kedepannya, kita akan menempatkan semua guru di hinterland ini harus berkualitas dan telah sertifikasi, karena guru-guru yang seperti ini telah mengerti benar pola mengajar terhadap anak didiknya. Makanya bagi guru yang ditempatkan di hinterland ini akan diberi tunjangan lebih dan di kasih reward bila berprestasi nanti, agar mereka (guru-red) termotivasi terus dalam mengajarnya. Nah dengan demikian, kemampuan anak didik kedepannya akan seimbang, baik di hinterland maupun di mainland," kata Muslim.

Meski demikian, jelas Muslim, dalam meningkatkan mutu pendidikan ini bukan hanya sekedar tanggungjawab sekolah, guru dan Disdik semata. Melainkan tanggungjawab bersama semua steak holder, terlebih orang tua murid, karena bila diserahkan kepada sekolah dan guru kemampuannya terbatas. "Salah satunya upaya mensingkronisasikan keharmonisan dalam meningkatkan kemajuan pendidikan ini, kita minta Sekolah dan Komite bersama orang tua murid perlu mengadakan pertemuan minimal 3 bulan sekali, guna membahas permasalahan dihadapi sekolah dalam memajukan pendidikan ini," jelas Muslim lagi.

Sementara dari data diperoleh Disdik Kota Batam, perserta UN untuk siswa tingkat SLTP sebanyak 90 sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 7.694 siswa, dan peserta UN tingkat SLTA berjumlah 61 sekolah dengan jumlah peserta 4.992 siswa. Sedangkan untuk peserta UASBN tingkat SD/MI berjumlah 201 sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 10.478 siswa.   
    
Misalnya persiapan UASBN di SDN 003 Batuampar dan SDN 003 Bengkong, serta SDN 005 Bengkong. Baik Kepala Sekolah, guru, maupun siswa umumnya menyatakan sudah mempersiapkan diri dari awal tahun ajaran, sejak siswa kelas akhir naik kelas 6. Seperti diungkapkan Kepala Sekolah SDN 005 Bengkong, Kartina Nengsih, SPd, kalau pihaknya telah mempersiapkan siswanya sejak dari awal dengan pemantapan dan penambahan satu jam untuk mata pelajaran yang di UASBN-kan. Namun Kartina juga telah mengingatkan kepada orang tua siswa agar siswanya diikutkan les-lesa atau bimbel supaya mendapat pelajaran lebih, karena usaha guru sudah maksimal mungkin mengasah kemamapuan anak dalam mempersiapkan bekal menghadapi UASBN ini.

"Uji coba UASBN (try out) telah beberapa kali kita lakukan, belum lagi membahas bank-bank soal, buku persiapan UASBN dan pemanggilan orang tua bagi anaknya yang mendapat nilai try out terendah. Sekarang ini kita sedang menanamkan mentalitas dan motivasi kepada siswa, dan rencananya sebelum UASBN dilaksanakan kita akan mengadakan yasinan bersama di sekolah," jelas Kartina.

SDN 005 Bengkong, kata Kartina, sejak dirinya menjadi kepala Sekolah telah digesa agar bisa meraih prestasi dari segala bidang. Hal ini telah dibuktikan dengan masuk dalam rangking perolehan nilai UN tingkat kota Batam. Maka dari itu Kartina telah mentargetkan bisa meraih UASBN tahun ini bisa lulus 100 persen dengan perolehan nilai cukup baik.

 Tanggungjawab Bersama     
Ketua Komite SMKN 1 Batam, Drs Darlispon, MM, menilai bila bila tanggungjawab pendidikan itu bermula dari siswa sendiri, orangtua, masyarakat, organisasi, lembaga pendidikan dan pemerintah selaku pengawas pengendalian mutu, kata Darlispon ketika dimintai komentarnya terkait UN.  Ia menjelaskan, melihat secara nyata di lapangan terutama jika dikaitkan dengan minat baca siswa maka jelas sekali benang merahnya masalah UN adalah unsur tanggungjawab siswa untuk mengikuti pendidikan secara benar yang diawasi, dievaluasi oleh orangtua masing-masing. "Banyak siswa yang takut mengikuti UN karena siswa tersebut memang tidak belajar atau tidak pernah membaca buku," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, peran orangtua mengawasi anaknya belajar juga kurang sehingga sebahagian orangtua juga merasa ketakutan menghadapi UN. Padahal, tidak perlu ditakui karena seharusnya siswa mempersiapkan diri jauh sebelum pelaksanaan UN dimulai. "Kalau mau lulus UN, buku-buku di rumah harus dibaca jangan hanya menjelang UN saja," katanya.

Namun disamping itu juga, kata Darlispon, upaya memperkuat mental para siswa, baik  SD, SLTP mupun SLTA yang hendak mengikuti UN,  perlu terus ditanamkan rasa percaya diri dan motivasi yang kuat. Seharusnya kata Darlispon, Disdik menegaskan kepada sekolah agar bisa membimbing anak-anak didik mereka baik dalam hal pelajaran atau pun mental siswanya. Karena kata Darlispon, kesiapan siswa dalam menghadapi UN ini tidak hanya dalam hal materi pelajaran saja, melainkan mental dan motivasi juga harus diterapkan. Karena tidak sedikit siswa yang sudah menguasai materi pelajaran, ketika menghadapi soal UN malah grogi dan gugup serta hilang konsentrasi. Akhirnya tak lulus UN, sedangkan ia mampu mengerjakan soal tersebut. (arment)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar